Senin, 22 Juli 2013

KRIDA

           Krida adalah suatu lambang yang  berukuran 4 cm x 4 cm dengan gambar tertentu dan melambangkan tugas masing-masing.

Tanda pengenal krida saka bhayangkara :
·       Krida SBY berbentuk segi 4 yang berukuran 4cm x 4cm dengan gambar dan ukuran menurut bidang dan kegiatan yang bersangkutan
·       Tanda krida saka bhayangkara hanya untuk anggota krida yang bersangkutan tidak untuk pamong, instruktur, dan pin saka
·       Krida saka bhayangkara dikenakan pada seragam pramuka sebelah kiri

Didalam saka bhayangkara terdiri dari 4 krida yaitu :
·       Krida lantas                  : lalu lintas
·       Krida kamtibmas          : keamanan dan ketertiban masyarakat
·       Krida ppb                    : penanggulangan dan pencegahan bencana
·       Krida tptkp                  : tindakan pertama tempat kejadian perkara



LANTAS


           Lantas adalah orang, hewan, atau benda yang bergerak melalui sarana jalan
Jalan adalah sarana umum untuk lantas yang dilengkapi dengan rambu-rambu, marka jalan, dan alat pengtur lalu lintas

12 Gerakan lantas :
·       Stop dari segala arah                                                                ( peluit satu kali panjang )
·       Stop dari arah tertentu                                                              ( peluit satu kali panjang )
·       Stop dari arah depan                                                                ( peluit satu kali panjang )
·       Stop dari arah belakang                                                            ( peluit satu kali panjang )
·       Stop dari arah depan belakang                                                  ( peluit satu kali panjang )
·       Menjalankan kendaraan dari arah kanan                                    ( peluit dua kali berturut )
·       Menjalankan kendaraan dari arah kiri                                        ( peluit dua kali berturut )
·       Menjalankan kendaraan dari arah kanan dan kiri                       ( peluit dua kali berturut )
·       Mempercepat kendaraan dari arah kanan                                  ( peluit tiga kali berturut )
·       Mempercaepat kendaraan dari arah kiri                                    ( peluit tiga kali berturut )
·       Memperlambat kendaraan dari arah depan                                ( peluit tiga kali berturut )

·       Memperlambat kendaraan dari arah belakang                           ( peluit tiga kali berturut )

Singkatan dalam lantas
·        Kantor SAMSAT                     : Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
·        BPKB                                      : Buku Pemilik Kendaraan Bermotor
·        SIM                                         : Surat Izin Mengemudi
·        STNK                                      : Surat Tanda Nomor Kendaraan
·        TILANG                                  : Bukti Pelanggaran

Beberapa Pelanggaran Lantas   :
·        Stop di tikungan
·        Stop ditengah jalan
·        Stop ditanjakan
·        Distop jalan terus
·        Berhenti di sebelah kanan jalan

Tujuan Pengaturan Lantas adalah mengatur, Pembelokan Dan Mengganti arah demi tertibnya lulu lintas.

Pengaturan lantas dengan peluit
·        Peluit satu kali panjang                          ( kendaraan berhenti )
·        Peluit dua kali pendek                                       (    kendaraan jalan      )
·        Peluit tiga kali pendek                                       (  sebuah peringatan   )

Pengaturan lantas dengan isyarat yaitu dengan menyalakan lampu riting
Pengaturan lantas dengan rambu
·        Warna Merah                           (  Larangan   )
·        Warna Kuning                          ( Peringatan  )
·        Warna Hijau                             (   Perintah    )

Pengaturan lantas dengan marka jalan
·        Dengan cat
·        Dengan patok
·        Marka jalan putus-putus ( kendaraan boleh menyalip )

      Pengaturan lantas merupakan tindakan awal yang perlu dilakukan sendiri, mungkin pengatur lantas sebelum situasi arus lantas meningkat menjadi kurang lancar, macet, melanggar, dan memungkinkan kecelakaan

Pengertian lantas
Lantas              : memberitahukan pemakai jalan bagaimana, kapan dan dimana pemakai jalan dapat bergerak, berhenti dan mengubah arah
Tujuan              :     -Mengendalikan arah lantas supaya berjalan dengan lancar
                              -Mengatasi kemacetan dan kepadatan arus lantas yang jalan
                              -Mengatasi pemakai jalan untuk patuh terhadap peraturtan
Sasaran            :     -Pemakai jalan
                              -Kendaraan bermotor
                              -Kendaraan tidak bermotor
Tempat       :     -Jalan lurus, persimpangan
                              -Daerah pasar dan perkotaan
                              -Tempat keramaian kota
                              -Jalan masuk dan keluar kota
                              -Tempat penyebrangan
                              -Tempat parker
                              -Tempat rawan lainnya

RAMBU LANTAS


Rambu lantas adalah pangatur lalu lintas agar pemakai jalan dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar sekaligus menuntun pemakai jalan supaya sampimke tempat tujuan.
Jenis- jenis rambu :
·        Rambu peringatan tanda bahaya
·        Rambu perintah tanda larangan
·        Rambu petunjuk
Ciri-ciri rambu lantas
       Rambu bahaya
o   Bentuk bujur sangkar, diagonal, dan tegak lurus
o   Warna dasrar kuning
o   Lambing dan symbol hitam
o   Garis tepi hitam
      Rambu larangan atau perintah
o   Bentuk lingkaran, silang dan segi 8 berurutan
o   Warna dasar merah dan symbol putih
o   Warna dasar putih dan syimbol merah
o   Tepi merah
o   Warna dasr hijau dan symbol putih
o   Warna dasar putih symbol hijau
      Rambu petunjuk
o   Bentuk rata-rata persegi panjang
o   Warna dasar biru
o   Symbol hitam, putih, atau merah
o   Tepi kuning, putih, atau hitam
Rambu petunjuk informasi berwarna hijau


MARKA JALAN

Marka jalan adalah suatu rambu lalu lintas yang melekat pada permukaan jalan yang berupa garis atau benda yang lain.

KODE PLAT KENDARAAN BERMOTOR

A  : BANTEN
B  : JAKARTA
D  : BANDUNG
E  : CIREBON
F  : BOGOR
G  : PEKALONGAN
H  : SEMARANG
K  : PATI
L  : SURABAYA
M  : MADURA
N  : MALANG
P   : BESUKI
R   : BANYUMAS
S   : BOJONEGORO
T   : KERAWANG
W : MOJOKERTO
Z   : TASIK
AA: KEDU
AB: JOGJA
AD:SURAKARTA
AE: MADIUN
AG: KEDIRI
BA  : SUMBAR
BB  : TAPANULI
BD  : BENGKULU
BE  : LAMPUNG
BG  : SUMSEL
BH  : JAMBI
BK  : SUMUT
BL  : ACEH
BM : RIYAU
BN  : BANGKABELITUNG
DB  : SULUT
DD  : SULSEL
DE  : MALUKU SELATAN
DG  : MALUKU UTARA
DH  : MALUKU TIMUR
DK  : BALI
DR  : LOMBOK
KT  : KALTIM
KB  : KALBAR

WARNA KENDRAAN BERMOTOR

MERAH     : DINAS
HIJAU        : ANGKATAN DARAT
BIRU          : ANGKATAN LAUT
PUTIH       : LUAR NEGERI
HITAM       : MILIK PRIBADI
KUNING     : MILIK UMUM
ABU-ABU   : POLISI

GOLONGAN SIM
·        SIM A
Sim A digunakan untuk mengemudikan mobil penumpang yang beratnya kurang dari 3500 kg
·        SIM B I
Sim B I digunakan untuk mengemudikan bus yang beratnya lebih dari 3500 kg
·        SIM B II
Sim ini digunakan untuk mengemudikan truk gandeng yang beratnya 1000 kg
·        SIM C
Sim ini digunakan untuk mengemudikan sepeda motor yang kecepatanyya lebih dari 40 km/jam
·        SIM D Sim ini digunakan untuk mengemudikan sepeda motor yang kecepatannya kurang dari 40 km/jam
·        SIM ABRI digunakan oleh anggota ABRI
·        SIM INTERNASIONAL digunakan secara universal diberbagai Negara
·        SIM DIPLOMA digunakan oleh warga Negara asing

UNDANG-UNDANG LALU LINTAS

Bicara denda dengan nominal yang jauh lebih mahal, UU lalu lintas yang baru pada akhirnya mulai mengajak kita semua untuk tertib. Bukan hanya pengemudi kendaraan bermotor, tapi pengguna jalan dan setiap orang di negara ini juga harus tertib.
Baru-baru ini pihak Direktorat Lalu Lintas, Polda Metropilitan Jakarta Raya lewat website resminya merilis daftar denda pelanggaran lalu lintas. Berikut daftar denda pelanggaran lalu lintas sesuai UU Lalu Lintas no.22 Tahun 2009.
 
1. Setiap Orang

Mengakibatkan gangguan pada : fungsi rambu lalu lintas, Marka Jalan, Alat pemberi isyarat lalu lintas fasilitas pejalan kaki, dan alat pengaman pengguna jalan.
Pasal 275 ayat (1) jo pasal 28 ayat (2)
Denda : Rp 250.000
 
2. Setiap Pengguna Jalan

Tidak mematui perintah yang diberikan petugas Polri sebagaimana dimaksud dalam pasal 104 ayat ( 3 ), yaitu dalam keadaan tertentu untuk ketertiban dan kelancaran lalu lintas wajib untuk : Berhenti, jalan terus, mempercepat, memperlambat, dan / atau mengalihkan arus kendaraan.
Pasal 282 jo Pasal 104 ayat (3)
Denda : Rp 250.000

3. Setiap Pengemudi ( Pengemudi Semua Jenis Ranmor )
. 
a. Tidak bawa SIM

Tidak dapat menunjukkan Surat Ijin Mengemudi yang Sah
Pasal 288 ayat (2) jo Pasal 106 ayat (5) hrf b.
Denda : Rp 250.000
 
b. Tidak memiliki SIM

Mengemudikan kendaraan bermotor di jalan,tidak memiliki Surat Izin Mengemudi
Pasal 281 jo Pasal 77 ayat (1)
Denda : Rp 1.000.000
 
c. STNK / STCK tidak sah

Kendaraan Bermotor tidak dilengkapi dengan STNK atau STCK yang ditetapka oleh Polri.
Psl 288 ayat (1) jo Psl 106 ayat (5) huruf a.
Denda : Rp 500.000
 
d. TNKB tidak sah

Kendaraan Bermotor tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Polri.
Pasal 280 jo pasal 68 ayat (1)
Denda : Rp 500.000
 
e. Perlengkapan yg dpt membahayakan keselamatan

Kendaraan bermotor dijalan dipasangi perlengkapan yang dapat menganggu keselamatan berlalu lintas antara lain ; Bumper tanduk dan lampu menyilaukan.
Pasal 279 jo Pasal 58
Denda : Rp 500.000
 
f. Sabuk keselamatan

Tidak mengenakan Sabuk Keselamatan
Psl 289 jo Psl 106 Ayat (6)
Denda : Rp 250.000
 
g. lampu utama malam hari

Tanpa menyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu.
Pasal 293 ayat (1)jo pasal 107 ayat (1)
Denda : rp 250.000
 
h. Cara penggandengan dan penempelan dgn kendaraan lain

Melanggar aturan tata cara penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain Pasal 287 ayat (6) jo pasal 106 (4) hrf h
Denda : Rp 250.000
 
i. Ranmor tanpa rumah-rumah

Selain Spd Motor Mengemudikan Kendaraan yang tidak dilengkapi dengan rumah –rumah, tidak mengenakan sabuk keselamatan dan tidak mengenakan Helm.
Pasal 290 jo Pasal 106 (7).
Denda : Rp 250.000

  
j. Gerakan lalu lintas

Melanggar aturan gerakan lalu litas atau tata cara berhenti dan parkir
Pasal 287 ayat (3) jo Pasal 106 ayat (4) e
Denda : Rp 250.000
 
k. Kecepatan maksimum dan minimum

Melanggar aturan Batas Kecepatan paling Tinggi atau Paling Rendah
Psl 287 ayat(5) jo Psl 106 ayat (4) hrf (g) atau psl 115 hrf (a)
Denda : Rp 500.000
 
l. Membelok atau berbalik arah

Tidak memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan saat akan membelok atau berbalik arah. Pasal 294 jo pasal 112 (1).
Denda : Rp 250.000
 
m. Berpindah lajur atau bergerak ke samping

Tidak memberikan isyarat saat akan berpindah lajur atau bergerak kesamping.
Pasal 295 jo pasal 112 ayat (2)
Denda : Rp 250.000



n. Melanggar rambu atau marka

Marka Melanggar aturan Perintah atau larangan yang dinyatakan dengan Rambu lalu lintas atau Marka
Psl 287 ayat(1) jo psl 106(4) hrf (a) dan Psl 106 ayat(4) hrf (b)
Denda : Rp 500.000
 
o. Melanggar Apill ( TL )

Melanggar aturan Perintah atau larangan yang dinyatakan dgn alat pemberi isyarat Lalu Lintas. Psl 287 ayat (2) jo psl 106(4) hrf (c)
Denda : Rp 500.000
 
p. Mengemudi tidak wajar

- Melakukan kegiatan lain saat mengemudi
-Dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan
Pasal 283 jo pasal 106 (1).
Denda : Rp 750.000
 
q.Diperlintasan kereta api

Mengemudikan Kendaran bermotor pada perlintasan antara Kereta Api dan Jalan, tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, Palang Pintu Kereta Api sudah mulai ditutup, dan / atau ada isyarat lain.
Pasal 296 jo pasal 114 hrf (a)
Denda : Rp 750.000
 
r. Berhenti dalam keadaan darurat

Tidak Memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan Bahaya atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat dijalan.
Pasal 298 jo psl 121 ayat (1)
Denda : Rp 500.000
 
s. Hak utama kendaraan tertentu

Tidak memberi Prioritas jalan bagi kend bermotor memiliki hak utama yang menggunakan alat peringatan dengan bunyi dan sinar dan / atau yang dikawal oleh petugas Polri.
a. Kend Pemadam Kebakaran yg sdg melaks tugas
b. Ambulan yang mengangkut orang sakit ;
c.Kend untuk memberikan pertolongan pd kecelakaan
Lalu lintas;
d. Kendaraan Pimpinan Lembaga Negara Republik
Indonesia;
e. Kend Pimpinan dan Pejabat Negara Asing serta Lembaga
internasional yg menjadi tamu Negara;
f. Iring – iringan Pengantar Jenazah; dan
g. Konvoi dan / atau kend utk kepentingan tertentu menurut
pertimbangan petugas Kepolisian RI.
Pasal 287 ayat (4) jo Pasal 59 dan pasal 106 (4) huruf (f) jo Pasal 134 dan pasal 135.
Denda : Rp 250.000
 
t. Hak pejalan kaki atau pesepeda

Tidak mengutamakan pejalan kaki atau pesepeda
Pasal 284 jo 106 ayat (2).
Denda : Rp 500.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar